Kamis, 12 April 2012

Social Media Ancam Profesi wartawan ?


Sumbawa Besar, SE.
Profesi wartawan “ terancam” seiring adanya jejaring social di dunia maya.
Hal itu diungkapkan Dhandy Laksono mantan wartawan senior media elektronik nasional, saat acara Workshop Jurnalistik yang dikuti wartawan NTB di Lombok raya, Rabu (11/4), malam.
Dhandhy Laksono mengatakan bahwa jejaring social lebih mudah diperoleh dan informasinya lebih cepat. Sehingga akan mengancam profesi wartawan sendiri.
Namun demikian, Dhandhy juga mengatakan keberadaan jejaring social juga tidak berpengaruh pada wartawan juga media.
Sementara itu, Direktur Eksekutif LSPP Jakarta, Ignatius Harianto mengatakan keberadaan media social seperti facebook, twitter dan lainnya  memang mengubah panorama jurnalisme Indonesia baik dalam hal pengumpulan berita (news gathering), proses pembuatan berita (news production) atau penyebaran berita (news distribution).
Sisi lain, keberadaan wartawan cukup dibutuhkan.Alasan dalam proses jurnalistik yang dilakukan wartawan ada konfirmasi berita, sehingga keakuratan dan kebenaran berita bisa dipertanggung jawabkan. Selain itu, berita yang ditulis oleh wartawan lebih detail ketimbang social media.
“Sejak ditemukannya radio, Koran pun masih terbit hingga saat ini,” katanya seraya menambahkan profesi wartawan tetap eksis bila tetap pada esensi dasar yaitu untuk kepentingan public. (YL)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar