Badan Narkotika Nasional Kota Mataram, Provinsi NTB memetakan sedikitnya ada tujuh daerah pantauan peredaran narkoba di kota bermottokan maju, religius dan berbudaya ini. Pemetaan ini juga dengan mengompilasikan hasil pengungkapan sejumlah kasus dari pihak aparat kepolisian.
“Kalau sampai saat sekarang ini. Dari ungkapan kemudian kita kompilasi dengan pemetaan oleh BNN Kota Mataram. Ada tujuh titik, yakni Abian Tubuh, Ampenan (Kebon Roek), Dasan Agung, Monjok, Babakan, Rembiga dan Kekalik,” kata Ketua BNN Kota Mataram, H Abdul Latif Nadjib.
Pemetaan terhadap ketujuh daerah pantauan ini, menurut Abdul Latif Nadjib merupakan upaya BNN Kota Mataram menuju pemberantasan atau pemutusan mata rantai pasar peredaran narkoba. Kendati untuk sementara ini, pihaknya sudah memulainya melalui pembentukan sahabat teman sebaya tingkat SMP dan SMA dengan anggota sebanyak 3.290 orang pelajar, menyusul pencanangan Walikota H Ahyar Abduh tentang kalangan pendidikan dan perkantoran bebas penyalahgunaan dan peredaran narkoba pada 10 Juli 2011 lalu.
Abdul Latif Nadjib sendiri mengakui, BNN Kota Mataram untuk sementara ini memang sedang mempersiapkan sumberdaya manusia untuk melakukan tindakan pemberantasan. Namun hal itu bukan berarti upaya eksekusi tidak dapat dilakukan.
BNNK, menurut dia, bisa langsung menindaklanjuti setiap informasi inteligen yang falid dalam waktu 1x24 jam dengan meminta bantuan aparat kepolisian. “Hari ini kalau kita dapat info dari inteligen. 1x24 jam bisa kita eksekusi. Kita minta bantuan dari kepolisian. Aparatnya dari dia, dananya dari kita,” kata Abdul Latif Nadjib.
Sedangkan terhadap bandar-bandar besar yang tidak bisa disentuh aparat lokal, dia mengatakan, BNNK akan langsung mengoordinasikannya dengan BNN pusat melalui BNN provinsi karena hal itu merupakan target utama, disamping pengedar kecil dan para pemakai.
Apalagi dalam waktu tidak lama lagi, Abdul Latif Nadjib mengungkapkan, BNN Kota Mataram akan diisi sejumlah aparat kepolisian yang akan ditempatkan berdasarkan surat keputusan Kapolri. “Nanti di kita ada aparat yang SKEP-nya dari Kapolri. Tiga bintara dan dua perwira, karena nanti ada tim penyidiknya,” cetusnya. [SN-Idham Halik]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar