Kementerian perhubungan (Kemenhub) melalui direktorat jenderal perhubungan laut mengutus tim tehnis untuk melakukan ferivikasi kelayakan operasional dermaga Labuhan lalar yang dibangun pemerintah Sumbawa Barat.
Kedatangan
tim ini, menurut kepala bidang perhubungan laut dan udara, Jhoni
Hartono, yang pertama kali sejak dermaga itu dikerjakan 2009 silam. Tim
itu terdiri dari ahli kedermagaan dan sertifikasi dermaga.
“ Tim ini akan dijadwalkan tiba Senin pekan depan,” kata, Jhoni kepada wartawan, Rabu.
Tim itu, terdiri dari Dcipta
DP, dari Direktorat pelabuhan dan pengerukan. M.Fadly Arifin dari Biro
hukum kemenhub. Selanjutnya Hadi Sholekhan Arif dan Pudyantoro dari direktorat perhubungan laut dan pengerukan dan kepala dermaga pelabuhan Labuhan Haji Lombok Timur.
Jhoni
mengemukakan, tim ferivikasi diutus khusus kementerian perhubungan
untuk memastikan syarat administrasi dan ketentuan operasioanl dermaga,
dan seterusnya meninjau kesiapan dermaga itu dari dekat.
Ferivikasi
diperlukan untuk memastikan dermaga lalar layak secara tehnis dan
operasional. Mereka juga ikut meneliti dokumen Amdal dan Fesibility
Study (VS) atau uji kelayakan. Proses ini menurut, Jhoni merupakan
langkah maju ditengah ketidak pastian ijin atas operasional dermaga
tadi.
Dermaga labuhan Lalar berjarak sekitar 5
kilometer dari pusat ibu kota Taliwang atau berjarak 33 kilometer dari
pusat tambang di Benete. Sejak tahun 1959 labuhan lalar telah memiliki
hubungan perdagangan laut dengan sejumlah pulau lain di NTB. Sebelumnya,
dermaga kapal Roro juga sempat dibangun. Ini terbukti dengan berdirinya
bekas kantor bea dan cukai disana dan pos polisi.
Seiring
perjalan waktu, labuhan lalar juga tak jarang disinggahi kapal roro
hingga kapal barang berkapasitas 1500 GT. Atas dasar sejarah itulah
pemerintah merencanakan pembangunan dermaga ini demi untuk memperkuat
jalur perdagangan antara Sumbawa Barat dengan daerah lain, baik di NTB
maupun luar NTB.(andy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar