Minggu, 21 Oktober 2012

Komisi II Minta Dislutkan Tetap Monitor Investor


Sumbawa Besar, SE.
Komisi II DRPD Sumbawa  meminta Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Sumbawa, aktif melakukan monitoring terhadap kegiatan investor. Sehingga dapat diketahui kelanjutan investasi mereka didaerah ini.
 “Investor yang telah mengantongi izin agar dievaluasi sampoai sejauh mana progress usahanya,” ujar Fitrah Rino, Wakil Ketua Komisi II DPRD Sumbawa, kepada wartawan.
Jika investor yang telah mengantongi izin, namun kegiatannya jalan ditempat atau tidak lebih baik. Sebaiknya diberikan peluang kepada investor lain.
Fitra Rino juga menyoroti sejumlah fasilitas perikanan yang dinilai belum optimal pemanfaatannya karena berbagai kendala. Komisi II meminta kepada Pemerintah Daerah agar mengoptimalkan keberadaan BBI Rhee dan BBU Meno. “Saat ini saluran air dan atap BBI rusak parah. Kami telah menyetujui anggaran perbaikan fasilitas tersebut Rp 80 juta,” katanya.
Pada bagian lain Fito meminta Dislutkan segera melakukan penertiban penggunaan kompresor dan pembinaan yang diikuti dengan program alternatif. Agar nelayan nelayan yang sebelumnya mengandalkan kompresor untuk menangkap ikan, dapat bertahan dan sejahtera.
Komisi II mengapresiasikan Kabupaten Sumbawa sebagai pusat industrialisasi perikanan khususnya rumput laut. Program tersebut agar ditindaklanjuti dengan kounikasi dan koordinasi dengan pusat secara intensif serta sosialisasi program yang berkelanjutan kepada masyarakat.
 “Potensi garam kita sangat besar. Namun kita masih impor,” pungkasnya. (us)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar