Minggu, 11 Maret 2012

Menilik Nasip Pencari Kerja Putra Lokal Sumbawa Barat Tak Rela Harus Mati di Negeri Sendiri


Sumbawa Barat, SE-Mungkin tidak sedikit putra lokal Sumbawa Barat memiliki folosofi  hidup ‘Pariri Lema bariri’. Lambang semangat, perjuangan dan kerja keras. Apalagi Sumbawa Barat daerah yang menjanjikan sejuta impian, potensinya besar, kaya sumber daya alam dan sumber daya manusia yang tentu saja tidak kalah dengan daerah lain.
       Mengutip kata Bupati, KH. Zulkifli Muhadli, Sumbawa Barat ini Ibarat  ‘Gadis Cantik’. Tak heran, pesonanya menarik perhatian banyak orang untuk datang dan mencari keberuntungan. 
        Sejak mulai beroperasi awal tahun 2000 silam, PT Newmont Nusa Tenggara praktis menjadi daya tarik tersendiri bagi dunia usaha dan industri, tak terkecuali para pencari kerja. Perusahaan tambang itu saat ini masih menjadi satu-satunya sasaran pencari kerja. Itu terbukti ketika proses rekrutmen tenaga kerja Newmont dibuka akhir tahun 2011 silam. Tak kurang ada lebih dari 5000 pelamar berduyun-duyun, mencoba peruntungan.
       Pelamar tak hanya datang dari putra lokal setempat namun juga banyak dari luar daerah. Dunia kerja tentu sayarat dengan persaingan, jika ada keterampilan maka  tak perlu bersusah susah.
        Taifuqqurahman (32) mungkin satu dari sekian banyak putra kelahiran Sumbawa Barat yang ikut mengadu nasip untuk menjadi karyawan Newmont dan subkontraktornya.
         Lahir dari keluarga sederhana, Opik sapaan akrbanya kini harus bergulat dengan kerasnya Kecamatan maluk (lingkar tambang) untuk bersaing mencari kesempatan kerja dengan warga pendatang lainnya. Maluk adalah Kecamatan yang mayoritas penduduknya pendatang.
          Opik tinggal di Desa Pasir Putih Maluk. Ia tinggal sejak beberapa tahun lalu. Bersama sang istri ia kini bekerja sebuah perusahaan telekomunikasi. Meski bekerja sebagai karyawan paruh waktu (tidak tetap), ia tetap semangat untuk terus mencari peruntungan.
       “ Saya mencoba bekerja disini mencari dan menunggu kesempatan. Termasuk mengikuti tes ini. Saya berharap ada kesempatan, karena setahu saya  lowongan Newmont ini adalah murni untuk putra lokal. Saya legah mendengar informasi itu bahkan dikoran-koran pejabat pemerintah menjamin rekrutmen ini kali ini khusus untuk putra lokal,” kata, Opik, diteras kosnya sembari menghela nafas dalam-dalam.
         Dugaannya tidak meleset, tepatnya 01 Agustus 2011, Opik menerima surat panggilan pertama. Ia dinyatakan lulus oleh oleh tim panitia seleksi  Newmont. Iapun diminta datang keesokan harinya tanggal 2 Agustus di Gate (pintu) Benete untuk mengikuti tes wawancara.
        “ Saya sempat kabari keluarga dan adik adik di Kampung Bosok Menala Taliwang. Ibu dan Bapak tinggal disana. Mereka senang mendengar kabar itu, sayapun menunggu wawancara itu,” tuturnya, sembari menghirup secangkir teh hangat di meja.
       Kebahagiaan Opik buyar. Ibarat gedung yang runtuh karena gempa, impiannya seketika sirna. Ada kabar bahwa tes yang dilakukan tim Newmont dibatalkan. Belakangan baru ia sadar setelah membaca dikoran-koran dan mendengar gelombang protes dimana-mana.
         “ Kejadian waktu (kerusuhan pencari kerja) itu saya di Maluk. Saya kecewa sekaligus berharap cemas,” akunya geleng-geleng kepala.
         Kerutan didahinya menggambarkan ia kecewa seolah tak sanggup menghadapi kenyataan. Benar saja, ketakutannya semakin menjadi jadi ketika mendengar informasi Newmont akan melakukan tes lagi dan menyelidiki dugaan kecurangan dalam rekrutmen itu.
         Atas informasi pihak Newmont setelah Ia dan pencari kerja yang dinyatakan lulus diundang dikantor Camat, disana diinformasikan bahwa ia dan kawan-kawan akan tetap masuk daftar tunggu dan diprioritaskan untuk dipanggil kembali, meskipun ada ferifikasi ulang dilakukan bersama pemerintah.
       Belakangan setelah proses ferivikasi ulang dilakukan dengan pelibatan pemerintah melalui Edhoc, yakni, tim bersama disetiap Desa, kuota pun secara mendadak ditambah dari hanya delapan orang dari Desa Pasir Putih menjadi dua belas orang. Proses ferifikasi berjalan, banyak janji dan loby yang terjadi…..Bersambung (Selanjutnya-Baca aksi lobi-lobi rekrutmen tercium, anak karyawan Newmontpun ikut diloloskan)…
   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar