Selasa, 20 Maret 2012

Persiapan Bandara Sumbawa Barat Rampung



Sumbawa Barat, SE.
Pemerintah Sumbawa Barat memastikan seluruh persiapan administrasi dan tehnis mengenai operasional Bandara Sumbawa Barat  rampung.
Kepala Bidang Angkutan Laut dan Udara Dinas Perhubungan telekomunikasi Sumbawa Barat, Jhoni Hartono, di Taliwang, pekan lalu megemukakan, pelepasan lahan dari pemilik bandara pertama ke Bupati Sumbawa Barat  sudah dilakukan dengan Nomor : AR/16/IX/011 dan Nomor 553.2/113/Peta/2011.
 “ Pemerintah juga sudah mengantongi rekomendasi dari Direktorat jenderal perhubungan Kementerian perhubungan RI sehubungan dengan turunnya tim tehnis sertifikasi Bandar udara Sumbawa Barat di Sekongkang dibawah UPT Ditjen Hubungan,” ujarnya.
Rekomendasi itu didukung dengan Peraturan Bupati (Perbup)  No. 6 Tahun 2012 tentang penyusunan personil UPTD Bandar Udara Sekongkang. 24 personil pegawai telah resmi di SK- kan untuk ditempatkan di Bandar udara ini.
Seluruh personil, kata Jhoni, akan diberi bimbingan tehnis ditingkat Kabupaten oleh tim dari Kementerian perhubungan udara pertengahan April untuk selanjutnya diukirim kembali ke, Curug sekolah tinggi penerbangan, Bandung Jawa Barat dan Pelembang Sumatra Utara.
 “Saat ini kita tengah mengajukan permohonan penerbitan register Bandar udara ke Dirjen perhubungan udara yang diajukan oleh kepala bandara,” tambahnya.
Secara tehnis bandara ini sudah mampu didarati jenis pesawat Air Transport Regional (ATR) (pesawat perintis). Pemerintah juga tengah menjajaki kerjasama dengan sejumlah maskapai penerbangan. Bandara ini memiliki panjang Runway 800 meter dengan lebar 22 meter. Ditambah Taxiway, Apround dan Sistem kelengkapan manara kontrol serta peralatan pendukung lainnya seperti pemadam kebakaran.
Pihaknya juga tengah mengkoordinasikan tentang pemindahan  Obstacle bukit dan menara BTS milik PT Telkomsel dan XL pada arah Runway 22. Atau membuat Standar Operasi Prosedur (SOP) untuk membatasi jangkauan radar  guna menuntun navigasi pesawat.
 “Telkomsel sudah siap memindahkan menara BTS miliknya,”kata, Jhoni.
Untuk tahap awal lanjut Jhoni, pemerintah membutuhkan biaya sedikitnya lebih dari Rp 14 Miliar rupiah belum termasuk sarana operasional pendukung seperti satuan unit pemadam kebakaran. Besaran dana itu masing-masing Rp 10 miliar dari pemda dan sisanya dilanjutkan pihak Newmont hingga seluruhnya operasi.
 “Kita Target Juli sudah operasi,” demikian, Jhoni.(ANdy)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar