Selasa, 20 Maret 2012

Wabup KSB : Penyuluh Harus Dampingi Petani Jaga Stok


Sumbawa Barat, SE.
Wakil Bupati Sumbawa Barat, H. Mala Rahman, meminta penyuluh pertanian di masing-masing Kecamatan utamanya di Kecamatan Brang Rea turun mendampingi petani menjaga stok gabah mereka agar harga tidak dimainkan spekulan.
 “Sebaiknya harus ada stok gabah dulu. Sebab, jika musim panen yang serempak hampir disemua wilayah, tentu saja membuat  harga gabah semakin anjlok,” katanya, menyikapi  rendahnya harga gabah petani akhir-akhir ini.
Penyuluh katanya, saat sekarang ini harus dioptimalkan peran dan fungsinya. Disamping pemantau harga, penyuluh juga harus melakukan pendampingan kepada Petani seputar trend kenaikan dan anjloknya harga gabah.
 “Ya paling tidak minta petani tahan dan jaga stoknya dulu hingga kondisi pasar gabah membaik, atau paling tidak kondisi panen laur daerah berakhir. Ia tidak menampik, anjloknya harga gabah terus terjadi dan dampaknya begitu besar bagi para Petani. Ia membantah jika petani kehabisan stok karena terpaksa menjual akibat terdesak kondisi. Apalagi spekulan langsung mendatangi petani dari sawah ke sawah.
Kepada Pers, diruang kerjanya, wakil kepala daerah ini memastikan bahwa pemerintah segera akan menurunkan dana pengamanan harga gabah. Paling telat, katanya, pekan depan (16 Maret) alokasi dan pengamanan Rp 3 Miliar sudah dikucurkan melalui perusahaan mitra pemerintah bisa Koperasi Unit Desa (KUD) atau perusahaan lain.
 “Termasuk lantai jemur dan gudnag induk. Usulan itu sudah kita pikirkan. Hanya saja yang kita kaji saat ini bagiamana sistem pengelolaan gudang itu. Apakah ditangani langsung pemerintah atau pihak ketiga,” imbuhnya.
Menanggapi keresahan warga Brang Rea, Wabup yakin petani disanan mampu menjaga stok pangan mereka hingga tidak perlu harus membeli beras kembali akibat kehabisan stok tadi.
 “Saya minta petani bersabar dan melakukan kegiatan stok dulu. Sampai kondisi pasar gabah membaik dan turunnya alokasi dana pengamanan harga gabah pemerintah,” pintanya.
Untuk diketahui, berdasarkan Instruksi Presiden No 13 Tahun 2011, standar harga Gabah Kering Panen (GKP) Rp 330.000. Ironisnya dilapangan, banyak pengusaha tidak mematuhi ketentuan pemerintah dan membeli gabah justru jauh dibawah harga standar yakni Rp 270.000 hingga Rp 290.000 per seratus kilogram. Kondisi itu terjadi di Kecamatan Brang Rea, daerah penghasil gabah terbesar di Sumbawa Barat.(ANdy)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar