Senin, 09 April 2012

Pemda KSB Gandeng 15 KUD dan UMKM Amankan Harga Gabah



Sumbawa Barat, SE.
Pemerintah Sumbawa Barat dilaporkan menggandeng sedikitnya 15 Koperasi Unit Desa (KUD) dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang tersebar diseluruh Sumbawa Barat  guna membeli gabah petani sesuai dengan harga standar.
 “Kontrak kita dengan para KUD dan UMKM ini sudah dilakukan pada 22 Maret lalu. Saat ini mereka tengah bekerja,” terang, sekretaris Dinas Perdangan perindustrian dan UMKM Setempat, M. Saleh, di ruang kerjanya, Senin.
Pengamanan harga Gabah ini dikaui, M. Saleh agak terlambat dan dimulai saat umummnya petani sudah memasuki musim tanam kedua. Tapi, katanya, pemerintah masih berupaya memastikan bahwa gabah-gabah yang diserap memang hasil produksi petani dalam waktu dekat.
Pemerintah berdalih, setiap KUD dan UMKM diberikan alokasi anggaran sesuai dengan kemampuan dan kapasitas gudang mereka. Pemerintah katanya, sudah memastikan seluruh mitra untuk membeli gabah petani ini memiliki gudang dan lantai Jemur.
 “Meskipun gudang bukan milik pribadi, namun, perusahaan mitra harus menyanggupi memiliki gudang tampung. Tim monitoring juga akan diturunkan untuk mamastikan apakah Gabah ini nantinya benar-benar dibeli langsung kepada Petani atau tidak,” tandasnya.
Pemerintah kata M. Saleh, sejuah ini  ikut mengantisipasi aktifitas para pengusaha nakal yang cendrung melakukan kegiatan distribusi curang. Artinya, sejak jauh hari melakukan kegiatan distribusi gabah petani yang dibeli dengan harga jauh dibawah standar. Namun ketika alokasi anggaran pemerintah turun mereka seolah-olah telah membeli gabah Petani meski diambil dari cadangan.
 “Ini yang kita pantau. Kita sebar tim kok. Nanti beberapa petani dan gabungan kelompok tani akan ditanya, benar tidak perusaahan tersebut membeli gabah dari mereka secara langsung sesuai standart harga pemerintah,” katanya, mengantisipasi dugaan kecurangan kegiatan distribusi sejumlah perusahaan tadi.
Tahun anggaran 2012  ini pemerintah mengalokasikan anggaran sedikitnya Rp 2,4 Milyar untuk pengamanan harga Gabah dan Rp 100 juta untuk pengamanan harga Jagung petani. Alokasi dana pengamanan terbesar sejauh ini tersedot untuk Kecamatan Brang Rea untuk Gabah. Dan Kecamatan Poto Tano untuk Jagung.(Ndy)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar