Minggu, 15 April 2012
Proyek Dinas Budpar di Danau Lebo Mangkrak
Sumbawa Barat, SE.
proyek dinas Pariwisata dan Kebudayaan di obyek wisata Danau Lebo Taliwang dilaporkan mangkrak. Proyek pembangunan miniatur rumah lumbung ( gudang padi masa lampau) yang di fokuskan diseputaran Danau itu terkesan tak terurus.
Dikatakan mangkrak Karen pembangunan itu tidak terintegrasi dan tak jelas pemanfaatannya kini. Akibat kondisi itu, pemerintah setempat dinilai bekerja tanpa perencanaan yang matang serta terkesan setengah- tengah hati.
Kesan itu terlihat dari fisik bangunan yang mulai berangsur angsur rusak, tidak terawat seta terkesan kumuh. Fakta ini tentu saja mencitrakan pembangunan bidang pariwisata pemerintah di Danau Lebo terkesan asal bangun.
“Masyarakat itu berharap pemerintah mempertimbangkan berbagai aspek sebelum merencanakan sesuatu. Pembiayaan pembangunan itu sebaiknya efisien dan tidak terkesan boros.
Jangan bangun sesuatu kalau tida tuntas dan jelas asas manfaatnya, sama saja menghambur-hamburkan uang,” kata, sejumlah warga Taliwang, yang mengaku prihatin melihat kondisi terkini bangunan milik Dinas ESDM Budpar tersebut.
Kebanyakan warta Sumbawa Barat yang melintasi dan memilih Lebo sebagai tempat berwisata memancing menilai kebijakan harusnya tuntas. Tak masalah fasilitas pariwista dibangun, apalagi untuk mendukung optimalisasi penataan obyek wisata, tetapi sebaiknya harus terarah serta terencana dengan baik.
“Masa membangun setengah-tengah. Harusnya tuntas dong. Kalau tidak dimanfaatkan secara tuntas dan terintegrasi sama saja menghamburkan uang,”celoteh , Zulfikri, warga Taliwang, yang kebetulan beraktifitas di Danau itu, Minggu (15/4) sore.
Kepala Dinas ESDM budpar Sumbawa Barat, Hajamuddin, mengatakan pembangunan fasilitas wisata di Danau lebo sudah terencana. Miniatur dan dan Galeri itu dibangun untuk mendukung promosi dan daya tarik wisata Lebo. Apalagi, pemerintah sudah mencanangkan kebijakan pembangunan normalisasi dan penataan Danau itu.
Menurut, Hajamuddin, perencanaan pariwisata danau lebo sudah dilakukan secara konfrehensif.
Itu didukung dengan penyusunanan Rencana Induk Pengembangan Wisata Daerah (RIPDA) serta proses pembangunan seluruh fasilitas penunjang lainnya.
“Pentaaan Danau itu masih dalam proses tender di Unit Pelelangan Terpadu (ULP), itu yang membuat ini tertunda. Pemerintah merencakan jika fasilitas penunjang disana lengkap, segera bisa dilouncing sebagai tempat wisata menarik,” demikian, Haja muddin. (Ndy)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar