Kamis, 01 November 2012

LSM Minta Pemda Miliki 40 Persen Saham Newmont


Sumbawa Besar, SE.
Kendati divestasi saham PT Newmont Nusa Tenggara (PTNNT) tinggal 7 persen yang tersisa, namun gabungan LSM ini tampak ngotot menuntut kepemilikan saham perusahaan emas tersebut sebanyak 40 persen bagi Pemda.
Dalam orasinya, para aktifis menilai kepemilikan saham Pemda Sumbawa dalam manajemen PTNNT masih belum pas dan merugikan masyarakat. Belum lagi pemilikan saham tersebut tidak sepenuhnya oleh Pemda, hampir setengahnya dikuasai mitra Pemda.
Gabungan LSM, yang terdiri atas Perfek, Komunitas Pemuda Cenderawasih dan Ediakum, menggelar aksi demonstrasi menuntut kepemilikan saham PTNNT di Pemda sebanyak 40 persen, Rabu (1/11).
Setelah berorasi di kantor perwakilan PTNNT di jalan Garuda Kelurahan Lempeh, massa aksi kemudian menuju ke kantor Bupati.
Sayangnya tidak seorang pun pejabat eksekutif yang menerima. Akhirnya mereka bertolak ke kantor DPRD Sumbawa menyampaikan aspirasi ke Komisi II DPRD Sumbawa.
Dalam dengar pendapat dengan Komisi II yang dipimpin Wakil Ketua Komisi II, Fitrah Rino, Ketua Perfek Abdul Harus Munandar, menyampaikan, bahwa pihaknya berbicara bukan untuk kepentingan kelompok. Apalagi selama ini terkesan selalu dikelabui oleh Pemda Sumbawa dan PTNNT.
 “Suara kami menolak PTNNT karena sama sekali tidak bermanfaat bagi Sumbawa. Gerakan ini akan menjadi bola salju dan terus bergulir,” tandas Haris.
Ia menyatakan, DPRD selaku legislatif harus ikut bertanggungjawab dalam persoalan ini. Apalagi dengan adanya masalah-masalah yang timbul, seperti perekrutan tenaga kerja, peralihan saham dan CSR maupun dana-dana lain oleh perusahaan seolah-olah menyalahi pemerintah dengan cara persuasif, sehingga pemerintah menjadi korban.
Edi Hardian, salah seorang demonstran, menambahkan, saat ini tuntutan utama kepada newmont adalah mensejahterakan masyarakat, sebab dampak lingkungan akibat penambangan terbuka nantinya tidak akan sebanding dengan apa yang akan didapatkan masyarakat.
Wakil Ketua Komisi II, Fitrah Rino, didampingi sejumlah anggota Komisi II lainnya, menyatakan, akan mengakomodir semua aspirasi masyarakat.
Dia mengaku salut dengan semangat masyarakat yang memiliki perhatian soal kepemilikan saham newmont, kendati pemahaman tentang divestasi saham newmont masih dianggap keliru.
Untuk dapat memiliki saham sudah tentu mengacu pada kontrak karya  yang disepakati antara Pemerintah Pusat dengan PTNNT. Di dalamnya terdapat penjelasan tentang proses tahap demi tahap.
Namun dari segi semangat, ia menyampaikan, sangat menghargai aksi yang digelar para LSM.
“Aspirasi ini akan menjadi refrensi bagi pemerintah dan perusahaan untuk memprioritaskannya, karena hal itu sudah menjadi harga mati dan wajib untuk memprioritaskan tenaga lokal, ” kata Fito.
Demikian pula terhadap aspirasi pembangunan infrastruktur. DPRD telah mengaspirasikan ke PTNNT untuk membangun infrastrukturnya di Sumbawa, misalnya smelter harus di Sumbawa, karena bisa menciptakan ribuan lapangan kerja dan alih teknologi.
Terhadap saham, ia menjelaskan, sebenarnya perusahaan telah melepaskan sebanyak 24 persen dan diambil pemerintah daerah. Tapi tidak sepenuhnya dimiliki pemerintah daerah karena ada peran mitra pemerintah daerah terhadap saham dimaksud.
“Dengan sisa 7 persen inilah diperlukan langkah kongkrit oleh pemerintah daerah. Hal ini juga bagian dari perjuangan kami,” pungkasnya.(KN)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar