Minggu, 14 April 2013

Naskah Belum Tiba, UN SMA Sederajat Ditunda

Sumbawa Besar, SE.
Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA sederajat di wilayah Kabupaten Sumbawa terpaksa ditunda lantaran naskah soal UN hingga Minggu (14/04) belum tiba. Diknas Sumbawa menduga keterlambatan tersebut karena kurang bonafitnya percetakan soal di Ciawi Bogor Jawa Barat.
Terhadap masalah ini, Diknas Sumbawa segera bertemu dengan para Kepala Sekolah SMA, SMK dan MA di kantor Diknas Sumbawa, Minggu pagi.
Kadis Diknas, Sudirman Malik, menyatakan penyesalannya dengan kondisi yang ada saat ini karena kasus keterlambataan distribusi soal UN baru terjadi tahun 2013 ini.
“Oleh sebab itu saya sebagai Kadis Diknas Sumbawa berkomunikasi aktif dengan Dispora NTB dan Dirjen Pendidikan Menengah di pusat. Saya terima beritanya tadi malam dari Kadispora NTB bahwa soal UN akan tiba besok malam (Senin malam, red),” ungkap Sudirman.
Sehingga soal UN tersebut baru akan tiba pada hari Senin atau paginya akan meninggalkan Bandung menuju Bandar Internasional Lombok (BIL). Keterlambatan ini benar-benar diluar dugaan semua pihak penyelenggara UN. Pasalnya, informasi awal yang diterima bahwa pendistribusian soal UN akan menggunakan pesawat Hercules, ternyata melalui pos.
Kondisi ini, jelas Sudirman, juga terjadi di 11 Propinsi termasuk NTB dan Sumbawa khususnya. Akibatnya proses UN diundurkan sambil menunggu jadwal lebih lanjut.
Ia meminta agar para kepala SMA, SMK dan MA supaya tetap stand by. Handphone harus tetap aktif. “Kami mohon kepada forum kepala sekolah agar tetap melakukan komunikasi aktif. Tolong disampaikan ke siswa, bahwa kondisi ini bukan kekeliruan kepala Diknas Propinsi dan Kabupaten, tapi memang keterlambatan dari pusat,” pinta Sudirman.
Koordinator Pengawas UN untuk Kabupaten Sumbawa, Dr. Wahab Jufri, yang ditemui, menjamin keterlambatan soal UN tersebut tidak akan berpengaruh terhadap tingkat keamanan soal nantinya.
“Ada 20 paket soal dan tidak akan sama setiap paket untuk dikerjakan siswa. Jadi tingkat keamanannya akan terjamin,” terangnya.
Menurutnya, keterlambatan soal UN terjadi karena adanya proses penyortiran soal yang membutuhkan waktu cukup panjang sebelum didistribusikan ke daerah-daerah.
Sedangkan bentuk pengawasan UN nantinya dilakukan bersama dengan pengawas tingkat satuan pendidikan terdiri dari dua orang tiap ruangan.
Ketua Forum Komunikasi Kepala Sekolah, M. Ali Hakka mengaku sangat memahami penundaan UN SMA tahun 2013 karena penyelenggaran UN tahun ini tidak seperti tahun sebelumnya yang dilaksanakan oleh Dinas Dikpora Propinsi. Di mana pelaksanaannya dari tahun ke tahun sudah teruji. Tapi tahun ini diambil alih oleh perguruan tinggi dan percetakan soal UN nya di Jakarta.
Berkaitan dengan kesiapan sekolah baik itu SMA, SMK dan MA, terangnya, sebenarnya sudah siap untuk melaksanakan UN pada Senin (15/04/2013). Lantaran ada penundaan, maka para kepala sekolah harus mengumpulkan para siswanya untuk diberikan penjelasan terhadap faktor penyebab penundaan UN tersebut.
Untuk mengantisipasi kebocoran soal dan beredarnya kunci jawaban yang kerap mengelabui siswa, menurut Kepala SMAN 2 Sumbawa  tersebut, pihaknya telah menghimbau para siswa agar tidak mudah percaya dengan kunci jawaban tersebut. Namun ia berharap hal itu tidak akan terjadi di Sumbawa. “Semua sekolah sudah menyampaikan kepada anak-anak agar jangan terlalu cepat percaya dengan berbagai macam informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Misalnya beredar melalui pesan singkat atau BBM, silahkan menjawab soal sesuai kemampuan dan percaya diri masing-masing,” pintanya.
Ali Hakka menegaskan, UN tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Jika tahun sebelumnya ada 5 paket soal UN tapi tahun ini ada 20 paket soal dan tiap soal ada bar codenya atau sistem pengaman soal yang tidak terlihat dengan mata, tapi begitu discan baru bisa terlacak.
Untuk mengisi kekosongan hari sebelum pelaksanaan UN, menurut Ali Hakka, tergantung dari stategi sekolah masing-masing. Ada yang memberikan waktu khusus kepada siswanya untuk bisa belajar secara mandiri di rumah atau ada pula sekolah yang melakukan pembinaan khusus selama dua hari di sekolah.
Kepada semua siswa yang akan mengikuti UN, ia berharap supaya melaksanakan UN secara baik dengan aman dan tidak ada gangguan apa pun. Meski terjadi penundaan, tapi harus tetap memiliki motivasi yang tinggi dalam melaksanakan UN.(MK)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar