Minggu, 28 April 2013

Pengawasan Hutan Terkendala Personil dan Anggaran


Sumbawa Besar,SE.
Keterbatasan personel yang dimiliki untuk mengamankan seluruh kawasan hutan Kabupaten Sumbawa yang demikian luas, masih menjadi kendala. Sehingga beberapa kawasan hutan yang dinilai rawan, belum dapat terpantau secara optimal.
 “Luasnya wilayah Sumbawa dengan personel dan anggaran Polhut yang terbatas, masih menjadi kendala,” kata Sahabuddin,BA., Kabid Perlindungan dan Pengamana Hutan Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kabupaten Sumbawa, yang didampingi Pejabata sementara Kepala Polhut, Adnan,SH.
Dijelaskan, dari sejumlah kawasan hutan di Sumbawa, kawasan hutan Nangalidam di kecamatan Moyo Hilir yang masuk KPH Batu Lante, dinilai cukup rawan dari penebangan hutan secara illegal. Dengan tingkat kerusakan yang diperkirakan mencapai 30 persen lebih. “Aktifitas illegal di Nagalidam, seperti penebangan daan pencurian jati,”terangnya.
Disebutkan, terdapat tiga fokus pengamanan rutin Polhut saat ini. Yakni, Nangalidam, Boak dan Serading. “Tentu tanpa melupakan kawasan lainnya. Sebab di hampir semua kecamatan juga memiliki UPT,” jelasnya.
Diakui, masih cukup banyak kawasan hutan yang dianggap rawan, terutama kawasan perbatasan.
Namun berdasarkan pantauan sementara dengan melihat persentase kerusakan kawasan hutan, adalah Nangalidam masih berada pada posisi paling rawan. Kemudian, kawasan hutan diwilayah timur, seperti Labangka, seperti Empang Tarano.
Dijelaskan, luas kawasan Nangalidam sekitar 2800 hektar dengan dominasi tanaman jati. Terdiri dari hutan produksi terbatas, hutan lindung dan lainnya. Selain kerusakan disebabkan aktifitas manusia, juga akibat bencana angin kencang dengan adanya ratusan pohon jati yang tumbang tahun lalu.
 “Kamis sedang melakukan pengukuran kayu jati baik temuan maupun hasil penangkapan, selama 2012 untuk dilakukan pelelangan,” katanya, juga menambahkan, diperkirakan terdapat seribuan jati gelondongan ataupun olahan yang akan dilelang. Termasuk pohon jati yang tumbang di Nangalidam. Saat ini, Dishutbun tengah mempersiapkan administrasi pelelangan yang akan dilakukan oleh Kantor Lelang Negara.(Us)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar