Senin, 29 April 2013

Perbankan Diharapkan Beri Kemudahan Petani Jagung Sumbawa


Sumbawa Besar, SE.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa H Talifuddin MSi menilai dukungan dari pemerintah baik daerah maupun pusat dalam pengembangan jagung di Kabupaten Sumbawa cukup tinggi dengan memberikan bantuan bibit jagung.
Demikian juga kepedulian perbankan yang memberikan kemudahan kepada para petani jagung untuk mendapatkan kredit modal usaha.
“Saya baru saja menandatangani rekomendasi penyaluran kredit untuk petani jagung dari Bank BRI melalui skema Kredit Ketahanan Pangan dan Enegeri (KKPE).
Para petani tidak mengalami kesulitan untuk mendapatkan pinjaman dari perbankan, karena usaha ini cukup menguntungkan,” ujarnya, belum lama ini.
Dari sisi kepemilikan lahan, para petani di Kabupaten Sumbawa rata-rata memiliki lahan seluas dua hingga tiga hektare.
Kalaupun ada yang menyewa lahan bisanya petani yang berasal dari luar Sumbawa.
Untuk pengembangan tanaman jagung umumnya menggunakan lahan kering dan lahan tadah hujan.
Masa tanam jagung juga relatif singkat, yakni sekitar tiga bulan atau 90 hari. Kualitas produksi jagung cukup baik terutama dari segi kadar air. Mutu jagung ini cocok dengan keinginan para pembeli
Ia menjelaskan, setiap tahun luas areal tanam jagung di daerah ini terus meningkat dan pada musim tanam 2011-2012 petani semua kecamatan menanam jagung, pada tahun sebelumnya petani di Kecamatan Empang tidak menanam jagung.
“Ketika mendapingi bupati meninjau sejumlah kecamatan, saya melihat hamparan tanaman jagung di lahan-lahan kering termasuk di perbukitan penuh dengan tanaman jagung.
Ini menunjukkan bahwa minat para petani untuk mengembangkan tanaman jagung di Kabupaten Sumbawa semakin meningkat,” katanya.
Meningikatnya minat petani menanam jagung di Kabupaten Sumbawa, karena harga jagung di pasaran saat ini cukup tinggi mencapai di atas Rp2.000 per kilogram.
Ini cukup menguntungkan petani, karena bisa balik modal (BEP) harga jagung minimal Rp1.050 per kilogram.
Jadi dengan harga Rp1.500 per kilogram petani untung, apalagi harganya mencapai di atas 2.000 per hektare
Menurut dia, peningkatan pendapatan petani dari hasil tanaman jagung lebih cepat dibandingkan dengan komoditas lainnya, karena produktivitas tanaman jagung di daerah ini cukup tinggi mencapai  delapan hingga 12 ton per hektare.
Ini jauh berbeda dengan produktivitas tanaman kacang hijau kurang dari satu ton per hektare.
“Karena itu para petani di Kabupaten Sumbawa antusias menanam jagung.
Kami mendukung sepenuhnya upaya petani mengembangkan komoditas pertanian tersebut.
Pada 2011 Pemerintah pusat memberikan bantuan bibit untuk pengembangan 16.500 hektare dari total luas areal tanam mencapai 27.000 hektare dan Pemerintah Provinsi NTB,” kata Talifuddin.
“Dengan produksi yang cukup tinggi itu keuntungan bersih yang dikantongi petani dari lahan seluas satu hektare mencapai Rp12 juta.
Kalau petani mengelola tiga hektare, maka kentungan mencapai Rp 36 juta per musim panen,” pungkasnya. .(YK)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar