Rabu, 24 April 2013

PU Lanjutkan Penataan Jalan Akses Bandara Bima

Mataram, SE
Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melanjutkan penataan ruas jalan akses Bandara Sultan Salahuddin di Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), berbentuk jalan dua jalur.
“Sudah terbangun jalan dua jalur akses Bandara Sultan Salahuddin Bima sepanjang delapan kilometer yang dibangun pada tahun anggaran 2011 dan 2012, sehingga akan dilanjutkan pada 2013 sepanjang 12 kilometer lagi,” kata Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Balai Jalan Nasional (BJN) NTB Wilayah III (Bima-Dompu) Suardi Leo, di Mataram, Rabu.
BJN NTB membawahi tiga Satker yakni Wilayah I (Pulau Lombok), Wilayah II (Sumbawa-Sumbawa Barat), dan Wilayah III (Bima-Dompu).
BJN NTB merupakan bagian dari Balai Jalan Nasional (BJN) Wilayah VIII yang berkedudukan di Denpasar, Bali.
Leo mengatakan, proyek lanjutan penataan infrastruktur jalan akses Bandara Sultan Salahuddin Bima itu masih terkendala upaya pembebasan lahan yang menjadi kewajiban pemerintah daerah setempat.
Akibatnya, proyek tersebut belum bisa terlaksana namun diupayakan dapat terlaksana dalam tahun ini, sehingga upaya koordinasi terkait pembebasan lahan terus dilakukan.
“Sebenarnya sudah ada MoU dengan Pemkab Bima untuk pembebasan lahan, namun sampai sekarang masih belum terealisasi. Mudah-mudahan itu bisa agar jalan akses ke Bandara Bima itu semuanya berbentuk dua jalur,” ujarnya.
Leo mengakui, penataan jalan akses Bandara Bima itu merupakan bagian dari program implementasi program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Koridor V (mencakup NTB, Bali dan NTT).
Hal itu pun sempat dibahas dalam  pertemuan terbatas terkait implementasi MP3EI yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang digelar di Pendopo Gubernur NTB, 18 Mei 2012.
Koridor V MP3EI itu menekankan pada pengembangan pariwisata dan pendukung pangan nasional.
Penataan infrastruktur jalan itu juga disinkronkan dengan upaya peningkatan infrastruktur Bandara Sultan Salahuddin Bima.
Menurut Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Provinsi NTB Ridwan Syah, Kementerian Perhubungan bersedia mengalokasikan anggaran sebesar Rp150 miliar untuk peningkatan infrastruktur di Bandara Sultan Salahuddin, terkait implementasi program MP3EI Koridor V itu yakni peningkatan konektivitas antardaerah, antarpulau dan antarnegara.
Anggaran sebesar Rp150 miliar untuk peningkatan infrastruktur Bandara Sultan Salahuddin Bima itu diupayakan bersumber dari dana sisa lebih anggaran (SAL) APBN 2012 yang akan dialokasikan ke pos Kementerian Perhubungan pada APBN 2013.
Kementerian Perhubungan hendak menata infrastruktur Bandara Salahuddin Bima, sejak tahun anggaran 2010, sehingga mengalokasikan anggaran sebesar Rp20 miliar yang bersumber dari APBN 2010, namun anggaran tersebut belum bisa dimanfaatkan karena pembebasan lahan belum dituntaskan pemerintah daerah.
“Anggaran tersebut dialokasikan untuk kegiatan penataan infrastruktur Bandara Salahuddin berupa penambahan ketebalan landasan pacu dan perbaikan prasana pendukung di terminal bandara,” ujarnya.
Kementerian Perhubungan juga berencana memperpanjang landasan pacu Bandara Muhammad Sultan Salahuddin Bima dari panjang 1.650 meter dan lebar 30 meter menjadi panjang 2.250 meter dan lebar 40 meter agar dapat didarati pesawat berbadan lebar seperti Boeing 737.
Jika panjang landasan pacu Bandara Salahuddin Bima sudah mencapai 2.250 meter dan lebar 40 meter maka dapat didarati berbagai jenis pesawat berbadan lebar.     
Namun, kegiatan perpanjangan dan pelebaran landasan pacu itu tertunda karena masih terkendala pembebasan lahan yang menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. Akibatnya, upaya perbaikan prasarana pendukung di terminal bandara pun ikut tertunda.
Penataan infrastruktur bandara itu, dipandang penting karena Bandara Salahuddin Bima akan menjadi gerbang timur Provinsi NTB.
Sejauh ini Bandara Salahuddin Bima dikelola Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan.(ant)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar