Senin, 20 Mei 2013

Diperlukan Kolaborasi untuk Kembangkan Pariwisata Sumbawa


Sumbawa Besar, SE.
Pengembangan sektor pariwisata di Kabupaten Sumbawa memerlukan kolaborasi semua elemen. Sektor pariwisata yang berada di hilir, sangat membutuhkan dukungan sarana dan prasana penunjang dari sektor hulu seperti perbaikan jalan, penanaman modal, kebersihan hingga keamanan suatu daerah.
 “Misalnya, upaya pengoptimalan keberadaan pulau-pulau kecil dengan potensi wisata seperti Pulau Keramat, Temudung dan Bedil di Kecamatan Utan yang bukan hanya pengembangannya demi kepentingan ekonomi tapi juga demi kepentingan yang lebih luas. Apalagi tiga pulau tersebut menjadi wilayah yang sangat strategis dan sering disinggahi wisatawan mancanegara. Tentu saja merupakan salah satu upaya untuk mempercepat proses pertumbuhan daerah dari sisi pariwisata,” ujar Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata, Dr. Muhammad Iksan Safitri, kemarin.
Menurut Iksan, untuk membangun suatu wilayah harus mendapat dukungan dari berbagai sektor, salah satunya bidang pariwisata. Tapi kalau berbicara pariwasata bukan hanya leading sektor pariwisata yang berkompeten mempersiapkan segala sesuatunya karena pariwisata bergerak di level hilir. Sedangkan level hulu banyak keterkaitan dengan sektor lain, misalnya untuk pengembangan wisata berkaitan dengan sapta pesona, satu di antaranya yang paling penting adalah masalah keamanan dan kebersihan.
 “Kalau ini tidak dilakukan dengan baik, maka tidak mungkin wisatawan akan berkunjung ke wilayah kita. Untuk memperkenalkan destinasi lain, kita aktif melakukan promosi, terakhir di Jogja dan bersamaan dengan itu di Makassar pada 3 hingga Mei. Respon wisatawan dan para buyer cukup bagus untuk melirik pasar wisata di Sumbawa. Saya kira setiap saat disinggahi kapal wisatawan di pulau-pulau itu,” jelas Iksan Safitri.
Ia memaparkan, semua sektor pemerintahan perlu melakukan kerjasama secara internal, supaya wisman tidak sekedar singgah di tiga pulau tersebut dan menikmati panorama yang ada di sana, tapi juga mengharapkan ada minat ke kota Sumbawa Besar. Karena itu destinasi di Sumbawa harus juga dibenahi, itulah pentingnya event sebesar Festival Moyo.
Iksan menambahkan, dalam hal ini pihaknya juga berkoordinasi dengan dinas lain, misalnya Diskoperindag agar wisman menikmati kuliner dan mendapatkan cinderamata. Begitu juga dengan BPM-LH berkaitan dengan investasi sebab semakin dikenal sebuah wilayah akan mengundang investor untuk berinvestasi ke daerah.
Ia mengakui tidak ada target mendatangkan wisman secara kuantitatif, tapi  yang perlu dilakukan dari hari ke hari adalah promo dan promo. “Bukan berarti meninggalkan penataan destinasinya. Promo di satu sisi harus intens dilakukan tapi di sisi lain penyiapan masyarakat yang welcome terhadap wisatawan harus bersamaan, kalau tidak kita akan ketinggalan dengan daerah lain,” ujar Iksan.
Sehingga, simpulnya, sektor hulu harus bergerak semuanya. Sebuah destinasi harus ditunjang oleh aksesibilitas yang baik. Misalnya ketenaran pantai Maci, kalau infrastrukturnya kurang baik maka wisman dan lokal tidak akan ke sana, tentu infrasktrutuktur menjadi kewenangan di Dinas Pekerjaan Umum. Kemudian jaminan keamanan oleh pihak kepolisian. Karena Pariwisata memang multisektor, diperlukan kolaborasi diantara berbagai elemen untuk memajukan pariwisata Sumbawa.(MK)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar